Kilang Pertamina West Madura (Pertamina)- Pemerintah menugaskan PT Pertamina untuk mempercepat pembangunan kilang minyak baru. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Energi itu akan akan diberi kebebasan mencari mitra, juga teknologi yang akan
digunakan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas dari Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja, mengharapkan kilang minyak baru
yang dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dengan swasta (KPS)
akan terwujud pada 2019-2020 mendatang.
"Penugasan ke Pertamina supaya cepat terlaksana. Sedangkan jika
menggunakan cara biasa, diperkirakan baru akan rampung 2024," kata
Wiratmaja seperti dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM di Jakarta,
Senin 11 Mei 2015.
Menurut rencana, kilang dengan kapasitas 300.000 barel per hari
akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur. Biaya yang diperlukan
sekitar Rp 90 triliun jika hanya membangun kilang aja, atau jika
terintegrasi dengan petrochemical maka investasinya mencapai Rp 120
triliun.
"Kami harapkan kilangnya terintegrasi," tambah Wiratmaja.
Sementara mengenai pasokan minyak mentah, Iran dan Irak telah
menyatakan kesanggupannya. Pemerintah telah melakukan pembicaraan
government to government dengan kedua negara tersebut.
Pembangunan kilang minyak merupakan salah satu program prioritas
Pemerintah. Hingga 2025, ditargetkan dapat dibangun 4 kilang baru dan 4
kilang direvitalisasi.
Pembangunan kilang minyak diperlukan untuk mengurangi
ketergantungan impor BBM, menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas
nilai tukar serta memacu pertumbuhan industri domestik dan pasar tenaga
kerja.
Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai 1,1157 juta barel per
hari. Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang
dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain,
kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari.







0 komentar:
Posting Komentar