Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh, Wahyudi Albra SE, MSi, kepada portalsatu.com, Rabu 13 Mei 2015.
“Kita menilai cara yang ditempuh selama ini tidak efektif. Ini seharusnya dievaluasi,” kata Wahyudi.
“Berapa banyak investor yang sudah datang dan menanam investasinya di Aceh? Apakah ada?” ujarnya lagi.
Wahyudi menyarankan agar pemerintah Aceh memgevaluasi system perencanaan investasi di Aceh.
“Dari pada menghabiskan banyak uang untuk mengundang investor dan kemudian pulang. Kenapa tidak pemerintah saja yang memulai investasi sendiri di daerah ini. Untuk menghasilkan minyak sawit -kan tidak harus ada investor asingkan? Pemerintah Aceh bisa sendiri. Demikian juga dengan ayam petelur,” kata Wahyudi.
“Jadi uang yang digunakan mengaet investor ke luar negeri, bisa dialihkan untuk investasi tadi. Ini jauh lebih efektif. Ini bisa dilakukan seiring menciptakan Aceh menjadi tempat yang ramah bagi investasi,” ujarnya lagi.
Dengan kondisi Aceh hari ini, kata Wahyudi, seharusnya pemerintah Aceh-lah yang memulai investasi tadi.
Sebelumnya diberitakan, Wahyudi juga menilai pertumbuhan ekonomi di Aceh masih staqnan pasca damai. Kondisi ini terjadi karena Aceh belum menjadi tempat yang nyaman bagi investor dalam menanamkan modalnya.
“Pemerintah harus evaluasi, untuk apa membuang uang banyak-banyak untuk mengundang investor luar ke Aceh jika kondisi Aceh sendiri belum siap. Berapa banyak uang yang habis untuk mengundang investor? Berapa banyak yang datang dan kemudian kembali pulang! Itu kasat mata kita lihat ya,” kata Dekan Fakultas Ekonomi Unimal, Wahyudi, kepada portalsatu.com, Rabu 13 Mei 2015.
Kondisi ini, kata Wahyudi, terjadi karena Aceh belum menjadi tempat yang nyaman bagi investor. Hal ini dipengaruhi beberapa factor, dan salah satunya adalah kondisi keamanan.
Sebagaimana yang diketahui, Badan Investasi dan Promosi Aceh mendapat jatah APBA hampir belasan miliar pertahunnya guna mendatangkan investor ke Aceh. Namun hingga saat ini upaya tersebut belum memperoleh hasil yang maksimal.







0 komentar:
Posting Komentar