Minggu, 07 Juni 2015

Menko Tedjo Nyatakan Kelompok Bersenjata di Aceh Dipicu Motif Ekonomi.

Lhokseumawe - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menilai situasi keamanan di Aceh masih kondusif. Kalaupun ada gangguan, itu dilakukan kelompok kecil bersenjata yang bermotif ekonomi.
Berbicara kepada wartawan usai pertemuan dengan Muspida Aceh di Lhokseumawe, Minggu (7/6/2015), Menko Tedjo menyatakan, kelompok bersenjata itu tidaklah bermotif politik, melainkan motif ekonomi. Proses penanganannya menjadi porsi pemerintah daerah.
"Kita percayakan kepada Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan masalah," kata Tedjo usai pertemuan yang berlangsung di Aula PT Arun di Lhokseumawe.
Disebutkan Tedjo, penanganan keamanan ini menjadi penting sebab berkait dengan banyak hal. Sebab itu keamanan harus selalu terjaga.
Menko Tedjo tiba di Lhokseumawe sekitar pukul 11.00 WIB, dan langsung melakukan pertemuan dengan para kepala daerah yang wilayahnya kedatangan imigran Myanmar dan Bangladesh. Antara lain Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Utara Muhamad Thab, Wakil Wali Kota Lhokseumawe Nazaruddin, serta perwakilan dari Pemda Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Langsa. Seterusnya Menko berangkat ke Medan.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Pro - Kontra Pemberlakuan Jam Malam Bagi Perempuan Di Banda Aceh

Pro - Kontra Pemberlakuan Jam Malam Bagi Perempuan Di Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal : Untuk Lindungi perempuan DI Aceh
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal SE mengungkapkan intruksi Walikota terkait pemberlakuan jam malam sebenarnya lebih kepada kebijakan pemerintah terhadap perlindungan kaum perempuan itu sendiri.
Illiza menegaskan bahwa intruksi tersebut tujuannya adalah untuk mengatur jam kerja perempuan yang tidak boleh melebihi jam 23.00 Wib.
"Ini sudah kita kaji dan sesuai dengan undang-undang BPJS ketenagakerjaan. Tujuan kita ingin memberikan perlindungan terhadap pekerja dari kaum perempuan, terutama yang bekerja ditempat hiburan seperti kafe, restoran, warnet, dan tempat-tempat wisata," ujar Illiza.
Illiza berpendapat, perempuan yang bekerja hingga larut malam seperti ditempat hiburan merupakan bentuk eksploitasi dan merugikan kaum perempuan. Dan lagi sangat terbuka terjadinya pelecehan terhadap perempuan.
"Inikan bermula dari surat intruksi Gubernur yang malah mengatur hanya sampai pukul 21.00 Wib, Pemko menindaklanuti dengan mengevaluasi dan memberi ruang hingga pukul 23.00 Wib karena mengingat Banda Aceh merupakan ibukota provinsi yang tingkat kesibukannya tinggi. Terus kalau ada yang tidak bisa terima, ayo kita diskusikan dengan Pak Gubernur," tambahnya.
Menanggapi kebijakan ini, Pimpinan Pesantren Babun Najah, Ustad Masrul Aidi mengatakan, Islam menganjurkan manusia melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disiang hari, sementara malam hari digunakan untuk istirahat serta memanfaatkan waktu untuk keluarga.
"Ini sudah jadi tugasnya pemimpin untuk mengembalikan warganya ke fitrah, segala tindakan yang diambil pemimpin untuk rakyatnya dibenarkan oleh Islam sejauh untuk kemaslahatan," kata Masrul.


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Rabu, 27 Mei 2015

Ditawarkan Menyerah oleh danrem, Din Minimi punya syarat khusus buat pemda aceh...

BANDA ACEH - Komandan Resor Militer (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin mengaku tadi pagi (Rabu, 27 Mei 2015) sudah berkomunikasi melalui handphone dengan Nurdin Ismail alias Din Minimi. Kepadanya ditawarkan untuk menyerah secara baik-baik dan proses hukum terhadapnya akan diperingan.
Akan tetapi, menurut Danrem Lilawangsa, tawaran itu ditanggapi Din Minimi dengan menyatakan "pikir-pikir".
Danrem mengaku mendapatkan nomor handphone Din Minimi dari seorang kenalannya. Lalu dia coba kontak tadi pagi, ternyata nyambung. "Lalu saya tawarkan agar dia menyerah dan saya lindungi. Bahkan saya janji akan bantu komunikasikan kepada Kapolda supaya proses hukumnya diperingan. Setelah secara hukum dia selesai, maka namanya akan dipulihkan. Kita juga akan bantu carikan pekerjaan sesuai permintaannya," kata Danrem Lilawangsa.
Tapi, sebagaimana diungkapkan Danrem Achmad Daniel, Din Minimimenyatakan masih pikir-pikir untuk memenuhi tawaran menyerah. Ia bahkan mempersyaratkan bahwa baru mau "turun gunung" kalau Pemerintahan Aceh ditertibkan lebih dulu, bisa berlaku adil, dan lain-lain. "Nah, kalau persyaratannya seperti itu tentulah sudah di luar kemampuan dan kewenangan saya," kata Danrem Lilawangsa.
Sebagaimana diketahui, Din Minimi bersama sekitar 20 orang lagi anggota kelompoknya masih terus diuber oleh aparat Polri dan TNI karena diduga terlibat sejumlah kasus penculikan dan pemerasan, bahkan pembunuhan dua anggota TNI Kodim Aceh Utara pada di Nisam Antara, 24 Maret lalu.
Dalam tiga kali penyergapan yang dilakukan personel Polri/TNI di wilayah Pidie sepekan terakhir, Din Minimi selalu lolos. Namun, empat anak buahnya tewas tertembak dalam dua insiden kontak tembak masing-masing di Gampong Gintong, Kecamatan Grong-grong dan di Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.
Dalam kontak tembak yang terbaru (Selasa, 26/5/2015) pagi, belasan pria bersenjata yang diklaim polisi komplotan Din Minimi, berhasil meloloskan diri dari sergapan aparat. Namun, aparat Polri dan TNI menemukan banyak barang bukti kejahatan di lokasi itu. Di antaranya sepucuk senjata AK-47, sepucuk SS1 V3, GLM, amunisi SS1 sebanyak 1.037 butir, dan peluru AK-47 sebanyak 516 butir.
Ditemukan juga KTP atas nama Nurdin Ismail plus kartu Jamsostek dan kartu Asuransi Manulife Financial atas nama eks kombatan GAM yang populer dengan nama julukan Din Minimi itu.
 
 
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Budaya Gotong Royong Pernah Hilang Karena Dibayar NGO

Budaya Gotong Royong Pernah Hilang Karena Dibayar NGO
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal mengajak semua pihak untuk bermuhasabah.
“Apakah kita sudah benar-benar membangun kota ini secara gotong royong,” ujarnya saat membuka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, di Gampong Kuta Baro, Kecamatan Kuta Alam.
“Gotong royong itu sangat penting, dan itu sempat hilang pasca baru-baru tsunami dulu. Saat itu, orang membersihkan halaman rumahnya saja dibayar oleh NGO,” kata Illiza.
“Kota ini milik kita bersama, kami adalah pembantu masyarakat dan ingin selalu berikan yang terbaik. Jika ada kritikan alhamdulillah, itu memacu kami untuk terus memperbaiki diri,” tambah Illiza lagi.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Café dan Hotel Digerebek

Café dan Hotel Digerebek, 22 ABG Berbaju Ketat dan Berjilbab Diamankan Polisi Syariat Islam
Foto : 3 ABG Yang Di Gerebek Dari Total 22 Yang Berhasil Di Tangkap WH
Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Polisi Syariat Islam melakukan razia rutin menjelang Bulan Suci Ramadhan 1436 H. Dalam razia tersebut, pertugas mengamankan 22 orang pria dan wanita serta waria yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap Syariat Islam.
Mengawali razia, Walikota Banda Aceh bersama Petugas Wilayatul Hisbah (WH) dan aparat kepolisian meninjau kawasan Lamteh yang berbatasan langsung dengan Kawasan Ulee Lheue. Disitu Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan sosialisasi Syariat Islam dan menghimbau warga yang non muhrim agar tidak sampai larut malam di café-café.
Kemudian petugas melanjutkan razia ke salah satu café di Simpang Lima, Pusat Kota Banda Aceh. Di Café G, petugas WH bersama Polisi menemukan pasangan muda-mudi sedang karaoke di lantai atas. Petugas WH mengamankan 16 orang muda-mudi dan satu orang waria, lalu di bawa ke kantor WH.
“Café itu sudah melanggar karena sudah melewati pukul 23.00 wib masih menyediakan fasilitas karaoke, kita akan tegur pemiliknya,” ujar Illiza.
Setelah dari situ, petugas WH melanjutkan razia di salah satu café di Kawasan Lamnyong Banda Aceh yang selama ini digunakan sebagai lapak batu domino.
Lagi, Illiza bersama petugas WH menemukan ratusan warga sedang asik bermain batu domino. Sambil menghimbau, petugas WH mengamankan 90 set batu domino beserta meja dan minuman kaleng bir bintang (red-nol persen alkohol). Pemilik café itu juga di bawa ke kantor WH.
Beranjak dari café itu, Kepala Satpol PP dan WH Banda Aceh, Yusnardi memimpin razia ke hotel-hotel. Petugas menuju kawasan Luengbata, ada dua hotel yang diperiksa petugas. Hotel pertama di Kelurahan Panterik, petugas tidak menemukan pelanggar Syariat Islam setelah mengedor lima kamar hotel secara acak.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Selasa, 26 Mei 2015

Polisi salah tembak, diduga anggota din minimi ternyata seorang petani

Nurasiah : Abang Saya Bukan Anggota Din Minimi, TNI/POLRI Salah Tembak, Ia Hanya Petani Biasa Yang Tidak Bersalah
Foto : 153 TNI/Polri Vs Anggota Din Minimi di Pidie di kawasan Glee Bayu, Gampong Gintong, Kecamatan Grong-Grong
Polisi bersama TNI yang mendapat informasi tentang adanya pergerakan kelompok bersenjata api (bersenpi) di kawasan Grong-Grong, lebih dulu mengepung lokasi
KEMATIAN Ibrahim bin Yusuf (42), penduduk Gampong Ceurih Blang Mee, Kecamatan Delima, Pidie, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.
Ayah dari empat anak itu meninggal dunia tertembak dalam kontak senjata di Gampong Gintong, Kecamatan Grong-Grong, Pidie
Selama ini Ibrahim tinggal di rumah tersebut bersama istri dan empat anaknya. Anak tertua bernama Maskur (12), kelas VI SD. Anak kedua Ramadhan (11) kelas V SD, Nur Akmalia (5), dan Raju berusia sebelas bulan.
Sehari-hari pekerjaan Ibrahim bertani. Selain menanam semangka, juga kacang hijau. Ia pun jago bikin roti manis (rotin tawar ditaruh selai di tengahnya). “Kalau ada order, abang buat roti,” ujar Nur Asiah (38), adik kandung Ibrahim.
Menurut Nur Asiah, beberapa jam sebelum kejadian, abangnya sempat pulang ke rumah sekira pukul 18.00 WIB, Rabu (20/5). “Abang saya membawa ikan krup (ikan dari empang), lalu saya bakar dan kami makan malam itu,” kisah Asiah.
Baru kemudian, sekira pukul 21.00 WIB, Rabu (20/5) malam Ibrahim ke luar dari rumah. Sampai akhirnya ia dikabarkan tewas berluka tembak di kepala, persis di bagian jidat.
“Abang saya itu bukan anggota GAM, juga bukan anggota Din Minimi. Setiap hari dia ada di rumah. Kami orang miskin,” tutur Asiah sambil berlinang air mata.
Dia mengaku, pada malam hari abangnya itu sering ke luar dari rumah memasang senter di jidat, dilekatkan dengan tali, lalu pergi ke sawah mencari tikus yang mengganggu tanaman semangkanya.
Sedangkan kegitan rutin yang dia geluti setiap pagi mencari jerami untuk diletakkan di dekat tanaman semangka. Lalu sore hari ia mengurus tanaman kacang ijo. Kalau ada pesanan roti, malamnya Ibrahim membuat roti.
Begitulah pekerjaan rutin harian yang dilakoni Ibrahim. Ke mana-mana naik sepeda motor jenis Astrea lama. “Jadi, sangat tidak mungkin abang saya terlibat kelompok bersenjata,” tegas Nur Asiah.
Ibrahim adalah anak keenam dari delapan bersaudara, pasangan almarhum M Yusuf dan almarhumah Nyak Bunthok. “Kami asli dari Ceurih Blang Mee, kedua orang tua kami sudah tiada,” jelas Nur Asiah, adik bungsu Ibrahim.
Sementara itu, istri Ibrahim bernama, Junilawati (30), beberapa kali pingsan. Saat Serambi berkunjung, ia belum sadarkan diri. Istri Ibrahim mulanya ke rumah sakit untuk memastikan bahwa jasad itu benar suaminya. Setelah pasti, ia kembali ke rumah. Setiba di rumah, ia pun ambruk.
Sampai pukul 12.00 WIB kemarin, pemulangan jenazah Ibrahim bin Yusuf dari rumah sakit masih diproses. Sedangkan pihak keluarga sudah mempersiapkan tempat pemakaman di desa itu.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Jumat, 22 Mei 2015

TNI menang mutlak lombak tembak dunia, sikat Australia, Inggris & AS

TNI menang mutlak lombak tembak dunia, sikat Australia, Inggris & AS.
Aceh.Net - Di tengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional Indonesia yang ke-107 tahun 2015, TNI mencatat kemenangan gemilang. Indonesia hampir dipastikan meraih kemenangan mutlak dalam Lomba Tembak Tahunan yang diselenggarakan oleh Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) tanggal 2-23 Mei 2015 di Puckapunyal, Victoria.
Lomba tersebut diikuti oleh 17 tim dari 14 negara. Sampai saat ini, Indonesia unggul di posisi pertama dengan raihan 28 medali emas, 16 medali perak dan 10 medali perunggu.
TNI mengalahkan tuan rumah Australia di posisi kedua dengan 4 medali emas, 7 medali perak dan 5 medali perunggu. Tim petembak Indonesia bahkan tidak dapat disaingi oleh Inggris yang baru meraih 3 medali emas, 5 medali perak dan 3 medali perunggu, dan US Army yang belum meraih medali apapun.
Diperkirakan perolehan medali akan terus bertambah hingga pertandingan berakhir pada 22 dan 23 Mei 2015 mendatang.
Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, memuji prestasi yang diraih regu tembak Indonesia.
"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," ujar Dubes Nadjib.
Atase Militer KBRI Canberra, Taufan Gestoro, yang mendampingi tim Indonesia selama perlombaan menambahkan semangat TNI begitu luar biasa.
"Di bawah tekanan dan kompetisi internasional yang ketat, para peserta dari TNI bertanding dengan semangat yang luar biasa dan menyelesaikan tiap kompetisi dengan profesionalisme dan skill yang tinggi," kata Taufan.
Ada 21 orang peserta dari Indonesia terdiri dari pejabat dan petembak profesional dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad.
Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata, yaitu senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com